Senin, 26 September 2011

Sejarah Perkembangan Sosiologi Komunikasi


PENDAHULUAN
Umumnya orang berpendapat bahwa ide mengenai kemajuan –salah satu tipe dasar perkembangan linier—hanya akan ditemukan jika kita memasuki era modern. Konsep linier tentang sejarah terlihat dari karya St. Augustine yang menulis secara rinci mengenai kebangkitan, kemajuan, dan tujuan yang ditentukan dari dua kota yakni kota Tuhan dan kota Dunia. Sejarah adalah proses interaksi antara dua kota itu. Kota yang satu menderita gangguan setan dan yang satunya lagi mendapat rahmat tuhan. Kedua kota itu mempunyai keyakinan, harapan dan cinta yang berbeda..
Di dunia modern ide kemajuan menjadi tema dominant dan di abad ini saja kemajuan itu muncul dalam pikiran manusia. Teoritisi perkembangan percaya bahwa pada dasarnya evolusi manusia dan masyarakat itu berjalan lambat namun pasti, berkembang menuju keadaan yang lebih baik.
Perkembangan masyarakat menurut August Comte
Comte (1798-1857) umumnya telah dikenal sebagai Bapak Sosiologi sebagian karena ia menciptakan nama sosiologi, kalau dilihat karyanya Comte sebenarnya bukan penemu tetapi lebih sebagai orang yang mensistematiskan karya sosiologi. Comte membagi sosiologi menjadi sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Aspek statis sosiologi serupa dengan apa yang kita sebut sekarang ini dengan struktur social, system social dan aspek dinamisnya mengacu pada perubahan social, kebudayaan.
Studi sosiologi dinamis mengkaji tentang urutan perkembangan manusia dan masyarakat dan setiap tahap dalam urutan itu adalah akibat penting dari tahap sebelumnya. Tugas sosiologi adalah menemukan hokum-hukum yang menentukan urutan-urutan perkembangan itu. Penemuan hokum-hukum itu selanjutnya akan menyediakan basis rasional bagi memudahkan kemajuan umat manusia.
Dalam menemukan hokum-hukum rentetan sejarah perkembangan manusia dan masyarakat sejalan dengan perkembangan pemikiran manusia Comte menemukan tiga tingkat perkembangannya yaitu: tingkat teologis atau khayalan, tingkat metafisik atau abstrak, tingkat ilmiah atau positif.
Ketiga tibgkat itu Comte menyebutnya sebagai hokum fundamental perkembangan pemikiran manusia yang dilewati secara berurutan.
Tahap Teologis
Pada tingkat ini fikiran berfungsi mengira semua fenomena diciptakan oleh zat adikodrati.
Comte membagi lagi tahap ini menjadi tifa tingkat yaitu:
1. Kepercayaan terhadap kekuatan jimat ( fetishisme)
Kepercayaan terhadap jimat menandai awal teologis umat manusia. Di tingkat ini manusia membayangkan semua benda yang ada di alam ini dihidupkan oleh kekuatan yang sama yang menghidupkan dirinya. Pada tingkat ini kekuasaan mulai muncul ( kekuasaan ketua suku, dukun, dll). Prilaku lebih banyak didasarkan pada kepasrahan dan kepura-puraan disbanding dengan pertimbangan akal. Mulai ada usaha menaklukan alam. Kehidupan keluarga mulai muncul.
2. Kepercayaan terhadap banyak dewa (polyteisme)
Pada periode ini mumcul kehidupan kota, pemilikan tanah menjadi institusi social, muncul system kasta dan berperang dianggap sebagai satu-satunya cara untuk menciptakan kehidupan politik yang langgeng
3. Kepercayaan terhadap keesaan Tuhan (monotheisme)
Tahap ini mulai terjadi modifikasi sifat teologi dan sifat kemiliteran teologis. Gereja gagal memberikan basis yang langgeng bagi kehidupan social. mulai terjadi emansipasi wanita dan tenaga kerja. Gereja dan Negara dipisahkan oleh tuntutan universal pembedaan sifat gereja dan sifat local kekuasaan politik. Perang bergeser dari tindakan agresif menjadi tindakan mempertahankan diri.
Tahap Metafisik atau Abstrak
Tingkat ini merupakan modifikasi dari tingkat pertama yang mengasumsikan fikiran bukan ciptaan adikodrati tetapi ciptaan kekuasaan abstrak, sesuatu yang benar-benar dianggap ada, yang melekat dalam diri seluruh manusia dan mampu menciptakan semua fenomena..
Seiring dengan perkembangan pemikiran dalam tahap ini maka kekuasaan gereja dan militer mulai merosot.
Tahap Positif atau Ilmiah
Di tingkat ini fikiran manusia tidak lagi mencari id-ide absolute, yang asli dan yang mentakdirkan alam semesta dan yang menjadi penyebab fenomena tetapi mencari hukum-hukum yang menentukan fenomena artinya menemukan rangkaian hubungan yang tidak berubah-ubah dan kesamaannya. Nalar dan pengamatan menjadi alat utama dalam berpikir. Tata masyarakat yang akhirnya akan lahir dari berpikir ini akan menjadi suatu keadaan ideal dimana faktor-faktor materiil, pikiran dan moral akan digabungkan dengan tepat untuk mencapai kesejahteraan umat manusia.
Ditingkat positif agama dan kemunusiaan akan muncul, sosiolog akan menjadi pendeta agama baru dan akan membingbing manusia dalam kehidupan yang harmonis.
Kemajuan terjadi melalui penggunaan nalar dalam tingkat positif dari sejarah.
Menurut Comte tiga faktor yang menyebabkan manusia ingin maju yaitu:
1. Tingkat kebosanan
2. Lamanya umur manusia
3. Faktor demografi (pertambahan jumlah penduduk, tingkat kepadatan, mobilitas penduduk).
Perkembangan masyarakat menurut Herbert Spencer
Dalam pandangannya perkembangan masyarakat dianalogikan dengan perubahan masyarakat homogen ke masyarakat heterogen seperti masyarakat primitive dan masyarakat modern. Suku-suku primitive serupa dalam seluruh bagian-bagiannya tetapi masyarakat modern semua struktur dan fungsinya tidaklah sama. Selanjutnya seriring dengan peningkatan heterogenitas meningkat pula hubungannya.
Apa yang menggerakan mekanisme pertumbuhan ini? Dalam pandangan Spencer mekanismenya adalah perjuangan mempertahankan hidup antara berbagai masyarakat. Kesekuruhan proses penggabungan dan penggabungan ulang, perubahan dari homogenitas ke heterogenitas mustahil tanpa terjadinya konflik antara suku-suku dan antara bangsa-bangsa. Karena kelompok yang menyerang dan yang bertahan memerlukan kerjasama yang selanjutnya akan menuju ke peradaban. Dengan mengakui kengerian yang dihasilkan dari konflik itu Spencer berpendapat bahwa bila umat manusia terlepas dari konflik maka dunia ini tentu masih tetap dihuni oleh manusia lemah yang hidup di gua-gua dan hidup dengan mengumpulkan makanan dari hutan dan sungai.
Sebaliknya begitu manusia keluar dari pertumpahan darah antara masyarakat yang suka berperang itu, maka konflik antara manusia tdk diperlukan lagi. Ini membawa pikiran kita pada dua tipe masyarakat yang dapat diklasifikasikan dalam yaitu masyarakat militant dan masyarakat industri yang merupakan tipe umum evolusi manusia. Tetapi kedua tipe ini tidak saling meniadakan dalam teori dan kenyataannya., kedua tipe ini saling bercampur baur. Namun kecenderungan evolusi adalah dari tipe militant ke tipe masyarakat industri..
Karakteristik masyarakat militant:
1. Diorganisasikan berdasarkan kerjasama yang diwajibkan
2. Masyarakat militant mempunyai kekuasaan sentral, kekuasaan mutlak terhadap prilaku individu
3. Individu dikuasai oleh Negara
4. Pemeliharaan masyarakat menjadi perhatian utama sementara pemeliharaan individu bisa menjadi perhatian nomor sekian.
5. rakyat memiliki jiwa patriotisme yang berlebih-lebihan
6. Kepatuhan terhada kekuasaan mereka anggap penting dan tak terelakkan.
Sementara Karakteristik Masyarakat Industri:
1. Kebebasan yang semakian berkembang
2. Kesetiaan semakin berkurang
3. Keyakianan kecil kepada penguasa/pemerintah
4. Patriotisme mulai memudar
5. Penghormatan terhadap individualitas orang lain semakin besar.
Jadi Spencer memiliki pandangan terhadap suatu masyarakat dimana control pemerintah minimal dan setiap orang mengejar kebahagiaan mereka sendiri secara relativebebas sama dengan pandangan Adam Smith, Herbert Spencer yakin bahwa tujuan akhir masyarakat adalah masyarakat bebas (laissez fair society)
Teori Evolusi Dalam Konteks Modernisasi
Satu perangkat asumsi teori modernisasi berasal dari konsep-konsep dan metafora yang diturunkan dari teori evolusi. Menurut teori evolusi perubahan social pada hakekatnya merupakan gerakan searah, linier, progresif dan perlahan-lahan yang membawa masyarakat berubah dari tahapan primitive ke tahapan yang lebih maju atau modern dan membuat berbagai masyarakat memiliki bentuk dan struktur yang serupa.
Dibangun dari premis seperti ini, para teoritisi modern secara implicit membangun kerangka teori dgn ciri-ciri sebagai berikut:
§ Modernisasi merupakan proses yang bertahap
§ Modernisasi dapat dikatakan sebagai homogenisasi sehingga masyarakat terbentuk dengan tendesi dan struktur yang serupa.
§ Modernisasi terkadang mewujudkan dirinya dalam bentuk lahirnya sebagai proses Erofanisasi atau Amerikanisasi
§ Moderinisasi merupakan proses yang tidak dapat mundur karena tidak bisa dihentikan
§ Modernisasi merupakan perubahan progresif artinya memang diinginkan dan diperlukan
§ Modernisasi memerlukan waktu yang panjang.

Minggu, 25 September 2011

komunikasi merupakan hal yang PENTING!


Jika aku tidak bisa ber-komunikasi.
Komunikasi merupakan suata hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, jika kita tidak dapat ber-komunikasi dengan orang lain maka kehidupan sosial kita tersebut menjadi sangat hampa dan sudah pasti menjadi suatu hal yang aneh dalam kehidupan kita semua.
Manusia merupakan seorang makhluk sosial namun apabila kita tidak dapat ber-komunikasi apakah masih dapat di sebut sebagai makhluk sosial yang saling mengenal satu dengan yang lainnya??
Itu sudah merupakan sebuah cerminan yang melukiskan bahwa komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia.

untung = rugi


Untung dan Rugi komunikasi dalam bilang teknologi komunikasi

Ini adalah artikel dari keuntungan dan kerugian komunikasi di bawah ini saya mengambil berbagai sample dari keuntungan dan kerugian teknologi informasi dan komunikasi (TIK) diantaranya adalah  :
A. Dalam Bidang Sosial
Keuntungan :
    Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.

Kerugian :
    Dengan semakin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah yang asalnya berupa face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
    Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
    Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
    Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
    Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagai cyber crime yang lainnya

    Menurut Paul C Saettler dari California State University, Sacramento, Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial.

B. Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan :
 Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
    Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
    Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
    Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.

Kerugian :

    Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
    Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
    Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

C. Dalam Bidang Ekonomi

Keuntungan :

    Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
    Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
    Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.

Kerugian :

    Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
    Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.

D. Dalam Bidang Pemerintahan

Keuntungan :

    Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
    e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
    Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.

Kerugian :

    Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.

Komunikasi



Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Sejarah komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'.
Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another). [
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
  • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
  • Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  • Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
  • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
  • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")

Sejarah ilmu komunikasi
ilmu komunikasi secara meluas
Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
  1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
  2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
  1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
  2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).  Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver).  Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.
 Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.  Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna